Manfaat daun jati belanda tidak hanya menurunkan berat badan, tetapi memiliki manfaat lainnya yang bagus untuk kesehatan. Apa saja khasiatnya? Yuk, simak penjelasan selengkapnya mulai dari kandungan nutrisi, manfaat, dan cara membuat ramuan herbal ini.
Daun jati belanda atau juga disebut guazuma ulmifolia, adalah pohon berukuran sedang yang berasal dari Karibia, Amerika Tengah, Meksiko, Kolombia, Peru, Ekuador, Bolivia, Argentina, Paraguay, dan Brasil. Namun, tanaman ini sudah ditemukan di Asia dan sudah menjadi salah satu bahan herbal untuk masalah kesehatan.
Ekstrak daun jati belanda terutama yang berasal dari daun memiliki beberapa senyawa bioaktif yang berkhasiat, termasuk:
Daun jati belanda sudah menjadi bahan herbal dalam mengatasi masalah kesehatan. Ini berkat kandungan di dalamnya. Cara yang paling mudah untuk menggunakan daun ini adalah menyeduhnya atau merebusnya menjadi minuman herbal.
Berikut ini daftar manfaat kesehatan daun jati belanda bagi kesehatan:
Daun jati belanda secara tradisional digunakan sebagai penurun kolesterol. Khasiat ini telah melalui penelitian yang telah dipublikasikan dalam laman Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia.
Hasilnya, penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas sampel telah memenuhi persyaratan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) berdasarkan kadar logam berat, abu, dan air.
Menurut hasil pemisahan telah menunjukkan bahwa senyawa penurun kolesterol dari daun jati belanda adalah quercetin, yang merupakan antioksidan.
Untuk mendapatkan manfaatnya, berikut cara membuat teh daun jati belanda:
Sebagai salah satu bahan obat herbal, manfaat daun jati belanda dapat membantu melangsingkan tubuh, terutama untuk orang obesitas. Terdapat beberapa kandungan di dalam jati belanda yang mirip dengan kandungan dalam obat antiobesitas di pasaran. Beberapa kandungan ini, termasuk alkaloid, mustilago, flavonoid, dan tannin.
Setelah melalui uji praklinis dan klinis, penggunaaan obat herbal daun jati belanda dapat digunakan sebagai pengobatan alternatif untuk obesitas.
Berikut ini cara membuat ramuan daun jati belanda untuk melangsingkan:
Ramuan ini harus dicampur jahe putih atau kunyit untuk mengurangi efek iritasi lambung.
Berkat kandungan sifat astringen di dalamnya, manfaat daun jati belanda dapat membantu keseimbangan flora usus, yang sering kali dipengaruhi oleh aktivitas bakteri, virus, atau parasit penyebab diare dan dehidrasi (kekurangan cairan).
Begitu pun menurut penelitian yang dipublikasikan dalam laman jurnal Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, zat yang berperan sebagai astringen dalam daun jati belanda mempunyai efek antidiare yang hampir sama dengan loperamide, obat untuk mengurangi frekuensi diare.
Manfaat teh daun jati belanda dapat memberikan manfaat yang luar biasa dalam mengobati masalah pernapasan, seperti pilek, flu, bronkitis, asma, dan batuk.
Zat yang terkandung dalam daun ini mampu membersihkan saluran napas, yan kemudian membantu membasmi virus dan bakteri penyebab penyakit tersebut.
Sifat tonik dan efek analgesik yang terdapat dalam tanaman ini bisa membantu meringankan rasa sakit dan nyeri yang disebabkan oleh luka memar. Keunggulan menggunakan daun jati belanda memberikan hasil pemulihan cedera dalam waktu yang lebih singkat.
Ini tidak diragukan lagi salah satu manfaat luar biasa dari elm India Barat. Ini adalah bahan yang digunakan dalam produk yang berusaha untuk mengatasi masalah seperti kebotakan atau penipisan rambut. Sifat-sifat yang ada di tanaman membantu merangsang rambut untuk tumbuh kuat dan sehat.
Manfaat daun jati belanda sudah tidak diragukan lagi dalam mengatasi kerontokan rambut. Di India, daun ini menjadi salah satu bahan dalam produk untuk mengatasi kebotakan atau penipisan rambut.
Khasiat tersebut karena sifat-sifat yang ada di dalam tanaman ini dalam membantu merangsang rambut agar tumbuh sehat dan kuat.
Selain membantu mencegah diare, daun ini juga mengatasi keluhan maag. Di India Barat, manfaat teh daun jati belanda bisa membantu meredakan gejala maag, melancarkan pencernaan, dan menghindari keracunan. Meski begitu, khasiatnya masih memerlukan penelitian lebih lanjut.
Sifat antihiperglikemik dalam daun jati belanda dapat mencegah kenaikan kadar gula dalam darah (hiperglikemia). Jika dibiarkan (meski tidak parah), hiperglikemia dapat menyebabkan komplikasi yang merusak ginjal, jantung, saraf, dan mata.
Berdasarkan hasil penelitian, air rebusan daun ini yang diberikan secara intragastrik pada kelinci dengan dosis 4 mg/kg dapat mengurangi hiperglikemia yang diinduksi glukosa. Hasilnya telah menurunkan hiperglikemik dan area di bawah kurva toleransi glukosa.
Ekstrak daun, kulit dari kayu, dan buah jati belanda telah menunjukkan aktivitas antibakteri pada berbagai konsentrasi. Antibakteri adalah senyawa yang digunakan dalam mengendalikan pertumbuhan bakteri yang bersifat merugikan bagi tubuh.
Dalam satu penelitian, ekstrak etanol dalam daun jati belanda menunjukkan aktivitas yang kuat terhadap sitotoksik. Sitotoksik adalah zat yang menyebabkan kerusakan sel. Dengan demikian, ekstrak daun jati belanda berpotensi sebagai antisitotoksik atau antikanker dengan menghambat pertumbuhan sel kanker.