Manfaat keju feta bagi tubuh sebenarnya sama seperti keju biasa, yang membedakan hanyalah bahan dasarnya. Keju feta adalah keju yang terbuat dari susu domba atau kombinasi dari susu domba dan susu kambing. Apa saja manfaat yang bisa didapatkan? Simak penjelasan selengkapnya di bawah ini.
Sebelum menjelaskan mengenai manfaatnya, hal penting yang harus diketahui adalah kandungan apa saja yang terdapat di dalam keju feta. Berikut ini adalah berbagai kandungan nutrisi yang harus Anda ketahui, antara lain:
Setelah mengetahui berbagai kandungan yang ada di dalamnya, tak mengherankan bahwa keju menyimpan banyak manfaat. Berikut adalah beberapa manfaat keju feta yang berguna bagi kesehatan tubuh, di antaranya:
Keju feta adalah sumber kalsium, fosfor, dan protein yang baik. Semua nutrisi tersebut telah terbukti meningkatkan kesehatan tulang. Kalsium dan protein membantu menjaga kepadatan tulang dan mencegah osteoporosis, sedangkan fosfor merupakan komponen penting yang ada di tulang.
Selain itu, susu domba dan kambing mengandung lebih banyak kalsium dan fosfor dibandingkan susu sapi.
Mengandung sumber riboflavin/vitamin B2 dalam jumlah yang cukup, keju feta dapat digunakan sebagai obat alami untuk sakit kepala dan migrain. Diet kaya vitamin B2 berguna untuk mengurangi migrain dan bentuk sakit kepala kronis lainnya.
Conjugated linoleic acid (CLA) atau asam linoleat terkonjugasi adalah asam lemak yang ditemukan dalam produk hewani. CLA telah terbukti membantu memperbaiki komposisi tubuh dengan mengurangi massa lemak dan meningkatkan massa tubuh tanpa lemak.
Keju yang dibuat dengan susu domba memiliki konsentrasi CLA yang lebih tinggi daripada keju yang dibuat dengan susu dari sapi atau kambing.
Selain untuk mengurangi lemak di tubuh, kandungan CLA di dalam keju feta bermanfaat untuk melindungi dari kanker. Sebuah penelitian mengungkapkan, keju ini mampu menghindarkan wanita dari kanker payudara.
Salah satu protein dalam keju ini—histidin—yang kemudian menjadi histamin saat diproses di dalam tubuh, bisa memicu semburan aktivitas kecil pada sistem kekebalan. Aktivitas ini menjadi penting untuk menjaga sistem imunitas tubuh bekerja dengan baik.
Menjadi sumber riboflavin yang baik, manfaat keju feta yang bisa didapatkan adalah menstimulasi kesehatan mata dengan menurunkan risiko katarak dan degenerasi makula. Penyakit yang umumnya menyerang mereka yang berusia di atas 60 tahun adalah degenerasi makula. Dibanding laki-laki, perempuan memiliki risiko yang lebih tinggi menderita penyakit ini.
Selain dibutuhkan untuk menjaga kesehatan tulang, kalsium juga penting untuk mendukung penyerapan zat besi. Ketika penyerapan zat besi dalam tubuh berjalan baik, Anda bisa terhindar dari anemia. Kekurangan zat besi membuat tubuh tidak mampu menghasilkan hemoglobin (Hb).
Keju feta telah terbukti mengandung Lactobacillus plantarum, bakteri yang berguna bagi sistem pencernaan. Bakteri ini dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan dan kesehatan usus dengan melindungi saluran usus dari bakteri penyebab penyakit seperti E. coli dan Salmonella.
Selain itu, manfaat keju feta lainnya adalah meningkatkan produksi senyawa yang menghambat respons peradangan, sehingga memberikan manfaat antiinflamasi. Nah, itulah berbagai manfaat keju feta yang bisa Anda dapatkan.
Meski keju feta adalah sumber nutrisi yang baik, namun jika Anda mengonsumsinya secara berlebihan, efek samping yang mungkin terjadi adalah:
Alergi keju mirip dengan alergi susu karena disebabkan oleh protein di dalamnya yaitu casein atau whey. Gangguan ini dapat menyebabkan gatal-gatal, mengi, sakit perut, hingga terjadi anafilaksis. Jika Anda sudah mengetahui bahwa produk olahan susu dapat memicu alergi, Anda harus menghindarinya.
Sekitar 2/3 lemak yang ditemukan dalam keju ini adalah lemak jenuh. Meski masih terbilang kecil dalam jumlah, namun jika Anda mengonsumsinya berlebihan (1/2 cangkir atau lebih per hari), hal itu bisa membahayakan kesehatan jantung dan memengaruhi kadar kolesterol tubuh. Penumpukan kolesterol berpotensi menyumbat pembuluh darah jantung.
Selama proses pembuatan keju ini, biasanya garam ditambahkan ke dadih. Selain itu, selama penyimpanan, balok keju juga perlu direndam dalam air garam. Proses ini membuat keju memiliki kandungan natrium (sodium) yang tinggi.
Apabila Anda rutin mengonsumsinya, risiko untuk terkena penyakit stroke, penyakit ginjal, penyakit tekanan, dan penyakit jantung akan semakin tinggi. Jika Anda sensitif terhadap garam, salah satu cara mudah untuk mengurangi kandungan garam pada keju ini adalah dengan membilasnya dengan air sebelum memakannya.
Keju feta adalah keju mentah yang mengandung laktosa tinggi dibanding keju lainnya. Jika Anda memiliki alergi atau tidak toleran terhadap laktosa, maka Anda harus menghindari keju ini. Gejala intoleransi laktosa biasanya terjadi 30 menit hingga 2 jam setelah mengonsumsinya.
Beberapa gejala yang umum terjadi, antara lain kram perut, perut kembung, sering buang angin, mual, dan diare. Pada dasarnya, tingkat keparahan gejala tergantung pada berapa banyak laktosa yang Anda konsumsi.
Wanita hamil biasanya disarankan untuk menghindari konsumsi sayuran dan daging mentah, serta produk olahan susu yang tidak dipasteurisasi, karena berpotensi terkontaminasi bakteri Listeria monocytogene. Keju feta yang dibuat dengan susu yang tidak dipasteurisasi tidak disarankan untuk ibu hamil.
Keju yang dibuat dengan susu yang tidak dipasteurisasi memiliki risiko lebih tinggi membawa bakteri dibandingkan keju yang dibuat dengan susu yang dipasteurisasi.