Meski dapat menimbulkan aroma yang menyengat pada urine setelah mengonsumsinya, jengkol ternyata memiliki sejumlah manfaat untuk tubuh. Apa saja manfaat jengkol untuk kesehatan? Yuk, simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.
Selain pete, banyak orang yang tidak menyukai jengkol karena membuat bau mulut dan urine menjadi menyengat. Akan tetapi, tidak sedikit pula orang yang gemar menyantap makanan ini karena jengkol bisa diolah menjadi berbagai macam masakan yang memiliki cita rasa lezat dan tentu saja mampu menggugah selera.
Anda yang tidak menyukai jengkol, mungkin harus mengetahui beberapa manfaat jengkol berikut ini:
Memiliki kebiasaan menunda makan atau telat makan akan menyebabkan penyakit maag. Jika Anda memiliki maag, maka akan berdampak pada lambung dan tentu saja akan sangat berbahaya. Manfaat makan jengkol secara rutin ternyata bisa mencegah kondisi ini.
Sebuah penelitian yang dilakukan pada tikus menunjukkan bahwa tikus yang makan jengkol cenderung terlindungi dan terhindar dari gangguan pencernaan seperti maag. Meski begitu, penelitian ini baru terbatas dilakukan pada hewan
Seperti yang Anda tahu bahwa tubuh membutuhkan asupan protein yang cukup. Umumnya, Anda mendapatkan asupan protein tersebut dari daging, tahu, tempe, susu, dan makanan lainnya. Tahukah Anda bahwa jengkol bisa menjadi sumber protein?
Kandungan protein pada jengkol juga dipercaya melebihi kandungan protein dalam kacang hijau. Akan tetapi, yang perlu Anda perhatikan adalah jangan mengonsumsinya terlalu banyak dan konsumsilah dalam jumlah yang wajar.
Jika tubuh kekurangan antioksidan, maka racun atau radikal bebas akan mudah masuk ke dalam tubuh dan menyebabkan berbagai penyakit. Salah satu cara untuk menangkal radikal bebas adalah dengan mengonsumsi jengkol.
Hal tersebut dikarenakan makananan ini mengandung banyak antioksidan yakni polifenol, terpenoid, dan alkaloid yang mampu melawan radikal bebas di dalam tubuh. Perlu diketahui, radikal bebas bisa menyebabkan penyakit jantung, diabetes, dan gangguan metabolik lainnya.
Berkat kandungan protein tinggi di dalamnya, manfaat jengkol bagi kesehatan dapat membantu pembentukan jaringan di dalam tubuh. Kandungan protein dalam jengkol jauh lebih banyak bila dibandingkan dengan kandungan protein pada kacang hijau dan keledai.
Manfaat jengkol lainnya adalah mampu memurnikan darah. Jengkol atau Archidendron pauciflorum telah digunakan sebagai obat tradisional karena dapat membantu membersihkan darah dan menyembuhkan disentri.
Selain zat besi dan protein, kandungan zat lain dalam jengkol adalah kalsium dan fosfor. Dua zat ini adalah zat yang dibutuhkan oleh tulang. Kalsium dan fosfor dapat mencegah tulang rapuh (osteoporosis).
Jadi, sering mengonsumsi jengkol dengan porsi yang cukup bisa membuat tulang di tubuh Anda menjadi lebih kuat.
Jengkol adalah makanan yang bersifat diuretik (pembuangan urine menjadi halus). Pembuangan urine yang halus sangat baik untuk penderita penyakit jantung.
Zat antioksidan dalam jengkol bermanfaat untuk menjaga kesehatan jantung. Racun dalam tubuh akan sulit masuk ke dalam tubuh—terutama jantung—berkat perlindungan yang diberikan oleh zat antioksidan.
Segala hal yang menghambat aliran darah pada pembuluh darah juga akan hilang oleh zat yang terkandung dalam jengkol. Alhasil, peredaran darah akan lebih lancar dan jantung akan berfungsi dengan optimal.
Manfaat jengkol bagi kesehatan juga bisa membantu merampingkan perut buncit. Kandungan serat yang tinggi dapat melancarkan buang air besar (BAB) sehingga secara tidak langsung membuat perut menjadi langsing.
Salah satu penyebab perut buncitnya seseorang adalah karena buang air besar tidak lancar dan tidak teratur.
Jengkol memiliki zat yang tidak ditemukan pada bahan makanan lainnya. Zat itu disebut asam jengkolat, yang membentuk kristal tidak larut oleh air. Zat tersebut dipercaya dapat mencegah timbulnya diabetes.
Namun, sifat diuretik dari jengkol tidak dianjurkan untuk dikonsumsi oleh orang-orang yang mengalami gangguan ginjal. Dikhawatirkan ginjal tidak akan bisa menyaring asam jengkolat, yang mengakibatkan sering buang air kecil.
Jengkol juga dapat mengontrol kadar gula darah sehingga sangat baik untuk dikonsumsi penderita diabetes. Jengkol mengandung gula yang ‘ramah’ bagi penderita diabetes. Gula dalam jengkol mudah diurai sehingga aman bagi penderita diabetes.
Berbeda dengan gula pada makanan lain seperti makanan yang mengandung karbohidrat. Gula yang mudah terurai di jengkol kemudian akan diubah menjadi energi oleh tubuh. Akibatnya, stamina tubuh akan meningkat. Proses penguraian gula sempurna tidak akan menyebabkan timbunan gula darah di dalam tubuh.
Manfaat jengkol bagi penderita penyakit jantung yang mengalami penyempitan pembuluh darah adalah dapat melancarkan melancarkan peredaran darah ke jantung.
Itu karena kandungan mineral dalam jengkol dapat melebarkan pembuluh darah yang menyempit dan mencegah pembuluh darah menyempit kembali. Nah, agar khasiat jengkol menjadi optimal, sebaiknya jangan memasak jengkol terlalu matang.
Wanita hamil yang sering mengalami konstipasi mungkin bisa makan jengkol. Kandungan serat dalam jengkol dipercaya dapat mengatasi masalah konstipasi. Dengan kata lain, serat dalam jengkol membantu melancarkan pencernaan dan BAB. Tetapi jangan terlalu banyak mengonsumsi jengkol, ya. Makanlah dalam jumlah yang normal.
Jengkol juga dapat membantu pertumbuhan tulang dan gigi pada janin yang sedang berkembang. Tumbuhnya tulang dan gigi bisa berjalan maksimal karena kandungan kalsium dan fosfor yang tinggi dalam jengkol.
Organ penting dalam tubuh akan berfungsi dengan baik dan stabil ketika tubuh memenuhi kebutuhan asam folat dan vitamin B6. Situasinya berbeda jika tubuh kekurangan asam folat dan vitamin B6. Tidak heran jika ibu hamil juga disarankan mengonsumsi makanan yang kaya asam folat untuk perkembangan janin.
Salah satu contoh makanan yang kaya asam folat adalah jengkol. Meskipun manfaat makan jengkol bagus untuk tubuh, makanlah dalam jumlah sedang.
Kandungan asam folat dalam jengkol juga dapat mencegah cacat bawaan pada bayi. Agar mendapatkan manfaat yang maksimal, makanlah jengkol dalam jumlah sedang.
Jengkol adalah sumber karbohidrat sehingga dapat membantu memenuhi kebutuhan energi tubuh. Faktanya, makan jengkol akan mendapatkan 25,67 gram karbohidrat per 100 gram. Oleh karena itu, jika ingin memenuhi nutrisi karbohidrat dan meningkatkan energi, makan jengkol sangat bermanfaat.
Manfaat jengkol untuk kesehatan berikutnya adalah mencegah dan mengatasi kekurangan produksi sel darah merah dalam tubuh. Hal ini dipengaruhi oleh zat besi yang terkandung di dalamnya.
Tubuh yang kekurangan zat besi mengakibatkan suplai uplai oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan oleh setiap sel dalam tubuh juga akan berkurang.
Efek kurangnya suplai oksigen dan nutrisi ke sel akan menurunkan fungsi atau kinerja sel. Tidak heran jika seseorang memiliki kekurangan zat besi, seseorang akan terlihat lesu dan mudah lelah.
Nah, bagi Anda para wanita ketika sedang menstruasi, mungkin dapat mempertimbangkan untuk mengonsumsi jengkol agar tubuh tidak kekurangan zat besi karena darah yang keluar akibat menstruasi.
Seperti disinggung sebelumnya, meskipun jengkol memberikan banyak manfaat bagi kesehatan, tetapi jika terlalu banyak mengonsumsinya, hal tersebut akan menimbulkan dampak yang tidak baik bagi tubuh, di antaranya:
Nah, itulah berbagai manfaat makan jengkol untuk kesehatan dan efek sampingnya yang bisa terjadi. Lantas, masihkah ragu untuk mengonsumsinya?.