DokterSehat.Com – Hampir semua makanan yang kita santap disajikan dalam bentuk matang. Misal untuk beberapa jenis sayuran direbus dahulu sebelum disajikan. Namun, untuk beberapa jenis sayuran memang sengaja dimakan mentah karena difungsikan sebagai lalapan. Selanjutnya beberapa jenis ikan kita juga memakannya dalam kondisi matang, tidak dimakan mentah seperti sushi.
Dalam tradisi makanan ikan laut di Indonesia, semua hasilnya yang didapatkan harus dimasak dahulu hingga matang. Tidak terkecuali tuna, semua juga akan dimasak dahulu sebelum dikonsumsi. Namun, tradisi lain seperti Jepang dan negara Asia Timur lainnya justru menggunakan tuna yang masih mentah.
Jenis tuna yang dikonsumsi ada banyak. Sebagian besar tuna yang ada di pasaran didapatkan dari laut secara liar. Namun, ada juga beberapa jenis tuna yang memang dibudidayakan. Biasanya jenis tuna yang banyak dikonsumsi berjenis skipjack, albacore, yellowfin, bluefin, dan bigeye. Tuna ini memiliki ukuran, warna, dan rasa yang berbeda-beda.
Secara umum, nutrisi yang dimiliki oleh tuna per satu takaran saji atau 56-60 gram terdiri dari 70 kalori. Selanjutnya jumlah proteinnya sekitar 13 gram dan lemak 2 gram. Selain makro nutrien yang baik yang mencukupi kebutuhan kalori. ada juga kandungan lain yang cukup besar seperti omega-3 yang dikenal baik untuk kesehatan otak dan mencegah inflamasi.
Tuna juga mengandung cukup banyak zat besi, potasium, dan vitamin B. Kandungan antioksidannya juga cukup banyak dan berguna untuk menjaga daya tahan tubuh serta mencegah seseorang jadi mudah sekali sakit.
Tuna apa pun jenis baik yang mentah atau matang akan memberikan beberapa manfaat di bawah ini.
Mengonsumsi tuna mentah memang banyak dilakukan oleh masyarakat di seluruh dunia khususnya di Asia. Kalau Anda mengonsumsi tuna mentah, berikut beberapa risiko yang mungkin saja muncul.
Salah satu risiko yang akan didapatkan kalau Anda mengonsumsi ikan tuna dalam kondisi mentah adalah terpapar parasit. Beberapa jenis parasit yang kerap menyebabkan masalah adalah Opisthorchiidae dan Anisakadie. Dua parasit ini bisa menyebabkan beberapa gangguan seperti diar, muntah, demam, dan gejala lain seperti nyeri di perut.
Dari beberapa penelitian yang dilakukan. Setidaknya sekitar 64 persen sampel ikan tuna dari kawasan Pasifik dan Jepang mengandung beberapa parasit seperti Kudoa hexapunctata. Parasit ini menyebabkan penyakit pada manusia. Parasit ini memicu keracunan makanan yang banyak dialami oleh penikmat tuna mentah.
Ikan tuna termasuk puncak dari rantai makanan saat berada di lautan. Mereka akan makan ikan yang jauh lebih kecil. Dari ujung rantai makanan, merkuri akan ikut masuk dan akhirnya terkumpul. Begitu tuna makan, merkuri akan masuk ke dalam tubuhnya dan terkonsentrasi lebih besar lagi.
Dari studi yang dilakukan di Amerika, setidaknya sushi yang menggunakan tuna mengandung cukup banyak merkuri dari batas yang ditetapkan. Kalau hal ini terus terjadi, kemungkinan besar akan terjadi masalah pada tubuh seperti kerusakan pada otak, hingga gangguan pada jantung.
Sebenarnya semua orang bisa mengonsumsi ikan tuna mentah. Namun, harus dengan batasan agar tidak memicu gangguan. Setidaknya dalam sat hari Anda boleh mengonsumsi maksimal 140 gram ikan dan hanya boleh diulang sebanyak 2-3 kali dalam satu minggu untuk pemenuhan nutrisi khususnya omega-3.
Meski semua orang diperbolehkan, beberapa orang tidak diperkenankan untuk makan tuna mentah. Mereka adalah wanita hamil dan menyusui serta bayi yang masih sangat kecil. Efek dari merkuri akan lebih besar pada golongan ini.
Kalau Anda ingin makan tuna dalam kondisi mentah, ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Pertama adalah dengan membekukan ikan tuna dengan suhu -20? selama 7 hari. Selanjutnya juga ada pembekuan dengan suhu -35°C sampai membeku selanjutnya bisa disimpan pada suhu -20°C selama 24 jam. Setelah itu ikan bisa dicairkan dan dikonsumsi dalam kondisi mentah.
Proses pembekuan dilakukan untuk membunuh parasit yang tidak bisa hidup di suhu yang sangat ekstrem. Dampaknya, daging yang dimakan tidak akan mengandung patogen berbahaya. Oh ya, untuk partikel merkuri tidak akan berkurang meski telah dibekukan.
Inilah beberapa ulasan yang bisa Anda pahami tentang bagaimana cara mengonsumsi tuna yang benar khususnya dalam kondisi mentah. Mengingat beberapa jenis tuna mentah bisa menyebabkan masalah, lebih baik dikonsumsi dalam kondisi matang saja. Atau kalau terpaksa makan dalam kondisi mentah, jangan terlalu sering seperti makan setiap harinya.