Maltodextrin adalah bubuk putih yang sering digunakan dalam makanan olahan tertentu sebagai bahan untuk mengentalkan hingga mengawetkan makanan. Zat aditif ini juga memiliki manfaat yang bagus untuk kesehatan. Selengkapnya ketahui manfaat lain hingga efek negatifnya!
Maltodextrin adalah zat aditif yang sering digunakan dalam banyak makanan olahan. Ini biasanya untuk mengentalkan, meningkatkan rasa, dan mengawetkan makanan. Bubuk putih ini terbuat dari makanan bertepung, termasuk jagung, kentang, gandum, tapioka, atau nasi.
Meskipun berasal dari produk alami, tetapi bubuk putih ini kemudian diproses. Untuk membuat maltodekstrin, produsen memasukkan pati melalui hidrolisis. Proses ini menggunakan air, enzim, dan asam untuk memecah pati menjadi potongan-potongan kecil, menghasilkan bubuk putih yang terdiri dari molekul gula.
Banyak yang mengonsumsi bubuh putih ini setiap hari tanpa Anda sadari. Makanan yang sering mengandung maltodekstrin antara lain:
Beberapa produsen juga menambahkan maltodekstrin ke dalam lotion, kosmetik, produk perawatan rambut, dan pakan ternak.
Dalam sejumlah produk makanan, bubuk putih ini memiliki fungsi tertentu, meliputi:
Zat ini tidak memiliki nilai gizi. Namun, memiliki karbohidrat yang sangat mudah dicerna dan dapat memberikan energi dengan cepat. Oleh karenanya, produsen menambahkan bubuk ini ke banyak minuman olahraga dan makanan ringan.
Zat ini memiliki 4 kalori per gram yang memberikan energi dengan cepat untuk tubuh. Selain itu, ada beberapa manfaat lainnya yang bagus untuk kesehatan.
Berikut ini beberapa fungsi maltodextrin bagi kesehatan:
Berkat kandungan karbohidrat yang mencerna dengan cepat, zat ini sering kali ada dalam minuman olahraga dan makanan ringan untuk atlet. Untuk binaragawan dan atlet lainnya yang berusaha menambah berat badan, bubuk putih ini bisa menjadi sumber kalori cepat yang bagus selama atau setelah latihan.
Bubuk ini tidak menggunakan banyak air untuk dicerna seperti beberapa karbohidrat, sehingga mendapatkan kalori dengan cepat tanpa mengalami dehidrasi. Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa suplemen maltodekstrin dapat membantu menjaga kekuatan anaerobik saat berolahraga.
Beberapa penderita hipoglikemia kronis menggunakannya sebagai bagian dari pengobatan rutin. Alasannya karena zat ini dapat meningkatkan gula darah lebih cepat, sehingga menjadi pengobatan yang efektif untuk mempertahankan kadar gula darah normal.
Fermentasi bubuk putih ini dalam usus dapat berfungsi sebagai zat yang membantu mencegah kanker kolorektal. Sebuah penelitian baru-baru ini telah menemukan bahwa Fibersol-2, suatu bentuk maltodekstrin yang resisten terhadap pencernaan, memiliki aktivitas antitumor. Ini membantu mencegah pertumbuhan tumor tanpa efek samping toksik yang jelas.
Sebuah penelitian di European Journal of Nutrition menemukan bahwa fungsi maltodextrin yang tahan pencernaan memiliki efek positif pada pencernaan secara keseluruhan. Hal ini dapat meningkatkan fungsi usus seperti waktu transit kolon, volume tinja, dan konsistensi tinja.
Meskipun memiliki manfaat bagi kesehatan, tetapi zat aditif ini memiliki dampak negatif bagi kesehatan, meliputi.
Hati-hati bagi mereka yang sensitif terhadap makanan, terutama penderita penyakit radang usus. Tanda-tanda intoleransi terhadap bubuk putih ini, termasuk kembung, kram, dan kemungkinan diare.
Usus adalah ekosistem bakteri yang rapuh, dan keseimbangannya dapat terganggu oleh apa yang masuk. Beberapa bakteri jahat dapat berkembang biak dengan maltodekstrin dan karbohidrat serta gula olahan lainnya, termasuk:
Maltodextrin adalah karbohidrat, yang bisa membuat perut buncit. Makanan yang biasanya mengandung zat ini, seperti pasta, makan beku, sereal, makanan penutup, makanan instan. Oleh karena itu, batasi semua makanan ini jika tidak ingin berat badan bertambah.
Bubuh putih ini sama dengan gula meja pada indeks glikemik (IG), yang artinya mengonsumsinya secara berlebihan bisa menyebabkan gula darah naik. Meskipun aman dalam dosis rendah, penderita kencing manis harus membatasi makanan ringan olahan yang sering kali mengandung bubuk putih ini.
Salah satu gejala berikut setelah makan-makanan yang mengandung maltodekstrin dapat menunjukkan kadar gula darah yang lebih tinggi, gejalanya:
Singkatnya, membatasi makanan olahan dan makan lebih banyak makanan utuh dengan kandungan serat lebih tinggi adalah caranya.
Ada banyak zat aditif lain yang mirip dengan maltodekstrin, yang sebagian besar aman kecuali jika sensitif terhadap alkohol gula.
Berikut ini beberapa alternatifnya: