Makanan Khas Barat Membuat Masalah Obesitas di Seluruh Dunia Meningkat

Terbit: 17 June 2016 | Diperbarui: 18 February 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Sebuah studi terbaru yang mempelajari tentang kenaikan berat badan pada anak-anak di area pedesaan di Tiongkok ternyata memicu kekhawatiran global tentang adanya perubahan kebiasaan makan di selurh dunia. Pertanyaan besar pun muncul; mengapa anak-anak pedesaan Tiongkok mengalami obesitas? Pakar kesehatan yang melakukan studi ini menuding jika makanan khas barat, khususnya yang berasal dari Amerika dan juga semakin menurunnya minat berolahraga menjadi penyebab hal ini.

Penelitian yang berlangsung setidaknya 29 tahun dan melibatkan hampir 28.000 partisipan anak-anak dan remaja ini dipublikasikan oleh European Journal of Preventive Cardiology dan menunjukkan fakta mengejutkan jika ada kenaikan yang signifikan pada penderita obesitas di kalangan anak dan remaja dalam rentang tahun 1985 hingga 2014 di Shandong, Tiongkok. Salah satu peneliti, Dr. Ying-Xiu Zhang, berkata jika pada tahun 1985, hanya ada 1 persen anak dan remaja yang mengalami obesitas. Pada tahun 2014, dimana pertumbuhan penduduk di Tiongkok juga sangat pesat, ternyata juga diiringi dengan kenaikan rasio obesitas hingga 17 persen anak laki-laki dan 9 persen anak perempuan.

Dr Zhang berkata jika Tiongkok adalah negara agraris yang kaya akan bahan makanan sehat sehingga penemuan ini cukup mengejutkan dunia kesehatan Tiongkok, apalagi dengan adanya fakta bahwa masalah obesitas ini justru juga banyak ditemui di area-area pedesaan. Pakar kesehatan lainnya, Joep Perk berkata bahwa kenaikan penderita obesitas pada anak-anak dan remaja dari studi ini adalah yang paling buruk yang pernah Ia lihat. Selain masalah obesitas, Ia meyakini jika tidak ada penanganan yang tepat, ke depannya Tiongkok, dan dunia keseluruhan harus mempersiapkan diri akan adanya kenaikan penyakit kardiovaskular dan diabetes.

Dr. Robert Lustig dari University of California, San Fransisco, Amerika Serikat mengungkapkan jika masalah obesitas di Tiongkok ini disebabkan oleh kecenderungan berubahnya pola makan secara global dimana semakin banyak orang yang mengadopsi gaya makan barat yang banyak mengkonsumsi makanan olahan atau minuman ringan. Padahal, dalam makanan atau minuman tersebut, ada kadar lemak dan gula yang sangat tinggi dan tidak baik bagi tubuh. Gula dalam makanan bisa menambah 7 hingga 8 persen indeks massa tubuh seseorang. Selain itu, kenaikan berat badan juga akan sangat mudah didapatkan jika mereka mengkonsumsi keripik kentang atau french fries yang sangat nikmat.

Lustig memperingatkan semua orang di dunia akan bahaya ini mengingat tak hanya di Tiongkok atau di Amerika Serikat saja makanan dan minuman tidak sehat ini sangat digemari, namun juga di banyak negara lain, khususnya di negara-negara berkembang. Badan kesehatan di setiap negara pun diharapkan semakin baik dalam memberikan informasi tentang bahayanya makanan bergaya barat ini bagi kesehatan mereka.

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi