Telur dikenal sebagai makanan yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Hal itulah yang membuat beberapa orang memanfaatkannya untuk mencegah penyakit diabetes. Benarkah klaim tersebut? Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.
Telur kaya akan nutrisi seperti lutein, kolin, dan potasium. Lutein mampu meningkatkan kesehatan mata dan jantung. Kolin dianggap dapat meningkatkan kesehatan otak, sementara potasium sangat baik untuk menjaga kadar sodium di dalam tubuh tetap stabil.
Telur juga kaya kandungan biotin yang baik untuk merangsang produksi insulin. Bahkan, American Diabetes Association menyarankan untuk mengonsumsi telur karena termasuk makanan bernutrisi tinggi.
Berbagai kandungan nutrisi yang ada di dalam satu butir telur (50 gram), antara lain:
Dikarenakan kandungan karbohidratnya yang terbilang rendah, telur tidak berisiko menaikan kadar gula darah.
Sebuah studi menemukan bahwa mengonsumsi telur sebagai menu sarapan diketahui dapat mengontrol kadar gula darah pasien diabetes sepanjang hari. Selain itu, kadar glukosa partisipan penelitian juga ditemukan lebih stabil selama 24 jam dan lonjakan gula darah yang lebih rendah.
Pada akhirnya, menjadikan telur sebagai menu diet harian dipercaya mampu mencegahnya terjadi penyakit diabetes.
Meski terbilang sehat, di dalam telur tetap terdapat kalori dan lemak; sehingga apabila dikonsumsi secara berlebihan justru bisa meningkatkan risiko beberapa penyakit, termasuk diabetes.
Oleh sebab itu, dianjurkan untuk makan telur tidak lebih dari 1 butir per hari atau 4-5 telur per minggu.
Berikut adalah beberapa gaya hidup yang bisa Anda terapkan demi mencegah datangnya penyakit diabetes, di antaranya:
Meski terlihat sebagai hal yang sepele untuk dilakukan, waktu tidur yang sedikit akan memicu kekacauan hormon yang berujung pada meningkatnya kadar gula darah.
Salah satu hormon yang paling terdampak akibat hal ini adalah hormon insulin; yang memang fungsinya adalah memetabolisme gula darah.
Pastikan untuk menerapkan pola makan dengan kadar gizi yang seimbang. Perbanyak asupan serat dari sayur dan buah-buahan serta batasi asupan makanan tinggi gula seperti kue, permen, dan camilan tidak sehat lainnya.
Selain itu, cobalah untuk menurunkan asupan minuman manis seperti teh manis, kopi yang diberi tambahan gula atau krim, jus dengan tambahan gula, minuman berenergi, dan minuman kemasan lainnya.
Asupan junk food atau makanan tinggi lemak seperti gorengan juga sebaiknya mulai dibatasi demi menurunkan jumlah asupan kalori harian.
Baca Juga: 4 Tips Makan Nasi bagi Penderita Diabetes Agar Gula Darah Tetap Stabil
Berolahraga tidak hanya tentang menurunkan berat badan. Jika Anda rutin melakukannya, maka kadar gula darah bisa tetap dalam kondisi normal.
Aktivitas fisik ini membuat tidak mudah mengalami obesitas, salah satu kondisi yang memang bisa meningkatkan risiko terkena diabetes. Mulailah olaraga ringan seperti berjalan kaki selama 30 menit setiap hari
Kebiasaan merokok bisa merusak pankreas, organ yang memproduksi hormon insulin. Selain itu, minuman beralkohol juga bisa menyebabkan efek yang sama jika dikonsumsi berlebihan.
Lakukan pengecekan kadar gula darah setidaknya setahun sekali. Hal ini berguna agar hasil tes menjadi pedoman untuk menerapkan gaya hidup yang lebih sehat.