Apa minuman manis yang biasanya Anda konsumsi untuk berbuka, kolak atau es buah? Ya, keduanya memang layak disebut rajanya minuman manis saat bulan Ramadan, ya. Tak heran jika kolak dan es buah seakan menjadi minuman manis yang paling banyak dicari dan disajikan untuk berbuka. Kira-kira, mana sih yang lebih sehat untuk berbuka, kolak atau es buah?
Untuk mengetahui lebih jauh, maka ada baiknya kita simak apa saja sih keunggulan dari segi komposisi zat gizi, jumlah kalori, hingga cara penyajian masing-masing minuman ini, yaitu:
Seperti yang kita tahu, es buah terdiri dari berbagai jenis buah yang dicampur menjadi satu dan diberi tambahan pemanis. Hal ini membuat es buah kaya akan berbagai jenis vitamin dan mineral. Sebagaimana kita ketahui bahwa buah merupakan makanan yang menjadi sumber vitamin dan mineral paling baik untuk tubuh.
Selain itu buah mampu memberikan rasa manis alami dari buah, sehingga hal ini bisa menekan penggunaan gula sederhana yang tidak terlalu dianjurkan untuk berbuka.
Sedangkan pada kolak, lazimnya terdiri dari berbagai bahan makanan yaitu santan, umbi-umbian, buah hingga kacang-kacangan.
Kondisi ini membuat kolak memiliki kandungan yang terdiri dari berbagai zat gizi yaitu karbohidrat, protein, lemak serta vitamin dan mineral.
Kolak memiliki kandungan kalori yang lebih tinggi daripada es buah. Dalam 100 gram kolak, dengan isi lengkap yaitu santan, umbi, buah dan kacang, terdapat 163 kalori sedangkan dalam 100 gram es buah pada umumnya terdapat 128 kalori.
Angka ini merupakan angka yang diperoleh secara umum ya, masing-masing kalori pada suatu sajian dapat berbeda tergantung pada jenis bahan baku, pemanis hingga jumlah bahan yang digunakan.
Cara penyajian kolak dan es buah lazimnya berbeda berdasarkan suhu penyajian minumannya. Kolak umum disajikan dalam kondisi hangat sedangkan es buah, sesuai namanya, disajikan pada suhu rendah.
Masing-masing suhu minuman ini dapat memengaruhi kondisi tubuh setelah berbuka, karena suhu minuman yang dianjurkan oleh pakar kesehatan adalah suhu yang mendekati suhu tubuh kita.
Sama-sama cocok digunakan untuk berbuka, keduanya sama baiknya dipilih sebagai minuman takjil, namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu:
Istilah berbukalah dengan yang manis sangat baik diterapkan dengan memilih rasa manis yang bisa diperoleh dari buah.
Rasa manis alami dari buah atau kurma bisa dengan cepat diserap dengan baik oleh tubuh untuk segera mengisi energi dalam tubuh.
Berbeda dengan kolak yang kandungan gizinya lebih lengkap sehingga akan lebih lama dicerna oleh tubuh.
Kolak boleh dikonsumsi selama kita sudah mengonsumsi buah manis, misalnya kurma, terlebih dahulu agar energi dalam tubuh segera terisi.
Kita tentu ingin segera mengisi energi yang hilang dalam tubuh setelah seharian berpuasa, ya.
Untuk itu, minuman saat berbuka, baik dari buah atau kolak, sangat dianjurkan dalam suhu ruang saja hal ini sangat membantu penyerapan zat gizi karena tidak memaksa tubuh bekerja untuk menaikkan atau menurunkan suhu makanan terlebih dahulu agar dapat segera menyerapnya.
Jadi, minuman buah dan kolak dengan suhu normal lebih dianjurkan ketimbang es buah atau kolak dalam suhu tinggi, ya.
Jangan lupa selalu buat minuman buah yang super sehat dan kolak yang ekstra sehat, dengan memerhatikan bahan baku, penggunaan pemanis, penambahan bahan dan cara penyajian yang tepat, ya.