Daging Ternyata Memiliki Peran Besar Dalam Memicu Obesitas

Terbit: 11 August 2016 | Diperbarui: 21 February 2022
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: Tim Dokter

DokterSehat.Com – Penyakit obesitas atau kelebihan berat badan adalah salah satu jenis penyakit yang sangat banyak diderita orang di seluruh dunia. Pakar kesehatan menyebutkan jika gaya hidup yang buruk yang dikombinasikan dengan pola makan yang kurang sehat, khususnya dengan mengkonsumsi gula dalam jumlah yang berlebihan setiap hari, maka kita pun meningkatkan resiko terkena penyakit obesitas ini. Namun, tahukah anda, penelitian terbaru justru menunjukkan jika konsumsi daging ternyata juga bisa memberikan efek yang sama bagi tubuh, yakni memicu masalah obesitas.

Penelitian ini dilakukan di University of Adelaide dan menghasilkan fakta bahwa konsumsi daging secara global ikut meningkatkan kasus obesitas di seluruh dunia. Hal ini dikarenakan daging ternyata memiliki kandungan emak dan karbohidrat yang melebihi kebutuhan harian tubuh. Padahal, jika hal ini terjadi, maka kita pun akan masih menyimpan energi yang tidak sempat terpakai seharian. Hal ini ternyata bisa memicu penumpukan lemak pada tubuh yang pada akhirnya berlanjut menjadi masalah obesitas.

Wenpeng You, mahasiswa University of Adelaide yang terlibat dalam penelitian ini menyebutkan jika selama ini kita berpikir bahwa kandungan gula-lah pemicu utama masalah obesitas. Padahal, jika kita memperhitungkan faktor layaknya tingkat urbanisasi, aktivitas tubuh, hingga konsumsi kalori sepanjang hari, maka ditemukanlah fakta dimana kombinasi antara daging dan juga gula yang berlebihan juga memicu masalah obesitas di banyak Negara. Bahkan, ditemukan fakta bahwa daging memiliki pengaruh 13 persen dalam memicu masalah obesitas di seluruh dunia, angka yang setara dengan apa yang dilakukan oleh kandungan gula.

Dengan adanya fakta ini, You menyarankan semua orang untuk lebih memperhatikan asupan daging dan gulanya setiap hari jika ingin menjaga tubuh dari masalah berat badan berlebihan yang bisa memicu penyakit-penyakit berbahaya.

DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi