Ciri jajanan tidak sehat penting untuk Anda kenali guna menghindari risiko masalah kesehatan tertentu pada anak. Yuk, kenali ciri-cirinya hingga tips memilih jajanan yang sehat berikut ini!
Ada banyak pilihan jajanan yang mungkin tidak sehat di sekitar anak. Hal ini biasanya karena rendah nilai gizi tetapi tinggi kalori, lemak total, lemak jenuh (terkadang lemak trans), gula, atau natrium.
Selain itu, jajanan terkadang mengandung zat adiktif, seperti pemanis, penambah rasa, bahan pewarna, pengawet, dan pengenyal.
Makan makanan yang mengandung zat tersebut dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan masalah kesehatan, termasuk menyebabkan reaksi alergi, gangguan pada organ hati, asma, ginjal, infeksi saluran pencernaan, dan meningkatkan risiko kanker.
Oleh karena itu, kenali ciri-ciri jajanan tidak sehat berikut ini:
Warna makanan yang sangat mencolok merupakan ciri adanya zat pewarna makanan yang sangat banyak. Alih-alih yang alami, zat pewarna yang digunakan mungkin menggunakan pewarna tekstil seperti methanol yellow dan rhodamin, yang berbahaya untuk tubuh.
Ciri makanan yang menggunakan pewarna tekstil adalah warna makanan tidak mudah hilang di tangan, bahkan setelah mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir.
Jajanan tidak sehat anak sekolah mungkin bisa Anda ketahui dari aromanya. Jika sudah berbau tidak sedap, terasa asam, dan tengik, itu tandanya sudah tidak sehat.
Anak-anak biasanya tidak mengerti hal tersebut, tetapi bisa diajarkan kepadanya tentang aroma makanan yang segar dan sehat. Ini agar anak dapat membedakan makanan yang beraroma tidak sedap.
Makanan yang terasa sangat kenyal dan renyah kemungkinan mengandung boraks, bahan kimia berbahaya yang terkadang digunakan agar makanan kenyal.
Selain membuat makanan kenyal, boraks juga digunakan agar makanan bisa tahan lama.
Baca Juga: Pemenuhan Gizi Anak Usia Balita Hingga Sekolah (Panduan dari Nutrisonis)
Jajanan di sekitar sekolah misalnya, banyak menjajakan camilan yang disimpan terbuka. Ini membuat jajanan mudah terpapar kotoran, debu, dan lalat.
Makanan ini dapat meningkatkan risiko terjadinya gangguan pencernaan.
Ciri jajanan tidak sehat bisa dikenali dari rasanya yang sangat tajam, misalnya sangat gurih dan memiliki rasa yang pahit.
Makanan dengan rasa seperti ini dikhawatirkan mengandung penyedap rasa yang terlalu banyak atau dosisnya tidak sesuai dengan yang dianjurkan.
Jajanan yang hanya dibungkus menggunakan kertas bekas atau koran bekas juga tidak sehat. Hal ini karena tinta percetakan memiliki warna berbahaya, pigmen, binder (bahan pengikat), pengawet, dan zat aditif.
Kertas bekas kemungkinan juga terpapar organisme mikro patogen, yang mungkin dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan.
Karton yang dibuat dari kertas daur ulang kemungkinan terkontaminasi bahan kimia berbahaya seperti ftalat. Bahan kimia ini dapat menyebabkan masalah pencernaan dan keracunan berat.
Berikut ini beberapa contoh jajanan yang tidak sehat:
Kedua permen ini dianggap jajanan yang mengandung banyak gula yang dapat menempel pada gigi dan menyebabkan kerusakan gigi. Tidak hanya itu, lolipop kemungkinan membuat anak tersedak yang tentu berbahaya bagi anak.
Kentang goreng mengandung banyak natrium dan tidak dianggap sebagai makanan paling sehat. Meskipun boleh dikonsumsi, tetapi tidak boleh mengonsumsinya setiap hari.
Jika ingin sering menikmati kentang goreng, Anda bisa membuatnya dengan cara yang lebih sehat. Caranya memanggang kentang goreng sendiri dan menggunakan garam dengan takaran yang tidak terlalu banyak.
Baca Juga: Kebutuhan Gizi Anak Sesuai Usia (Panduan Lengkap)
Meskipun kaya serat dan rendah gula, popcorn yang dipanaskan dengan kemasannya dalam microwave ternyata tidak sehat. Popcorn microwave kemungkinan mengandung banyak zat aditif, bahan kimia, dan bahan buatan.
Kantong yang digunakan popcorn microwave dapat melepaskan bahan kimia berbahaya, seperti bahan kimia perfluorinated. Bahan kimia ini jika dipanaskan dengan suhu tinggi dapat mengeluarkan senyawa yang berpotensi berbahaya bagi perkembangan anak dan terkait dengan kanker.
Nugget ayam mungkin tampak seperti jajanan yang sehat karena mengandung protein yang tinggi. Tidak hanya protein, makanan ini juga mengandung lemak ekstra, lemak jenuh, dan natrium yang semuanya tidak baik bagi tubuh.
Meskipun terasa enak, tetapi makanan kemasan yang dibekukan mengandung kalori dan lemak jenuh yang tinggi.
Mengonsumsi kalori dan lemak jenuh yang berlebihan dapat meningkatkan risiko obesitas, diabetes tipe 2, hipertensi, penyakit jantung, dan stroke.
Baca Juga: 4 Cara Membuat Cilok Enak dan Sehat untuk di Rumah!
Jajanan atau camilan yang baik untuk anak adalah yang tinggi nilai gizinya (seperti protein, vitamin, mineral, serat), tetapi relatif rendah kalori, lemak total, lemak jenuh, gula, dan natrium.
Berikut ini cara memilih jajanan yang sehat:
Itulah penjelasan tentang ciri-ciri jajanan tidak sehat yang perlu Anda kenali hingga bagaimana cara memilih makanan sehat. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Teman Sehat!