Terbit: 2 May 2019
Ditulis oleh: Mutia Isni Rahayu | Ditinjau oleh: Tim Dokter

Penyakit jantung rematik adalah penyakit yang terjadi akibat adanya kerusakan pada katup jantung. Rematik jantung tidak terjadi secara langsung melainkan dipicu oleh kondisi lain yang disebut dengan demam rematik. Kenali jantung rematik mulai dari pengertian, penyebab, gejala, diagnosis, pengobatan, dan pencegahannya berikut ini!

Penyakit Jantung Rematik: Penyebab, Gejala, Pengobatan

Apa Itu Penyakit Jantung Rematik?

Penyakit jantung rematik adalah penyakit jantung yang terjadi akibat demam rematik akut. Rematik jantung terjadi ketika terdapat kerusakan pada satu atau lebih katup jantung setelah demam rematik tersebut. Penyakit ini dapat bersifat akut maupun kronis.

Demam rematik sendiri merupakan penyakit radang yang dapat menyerang jaringan ikat seperti jantung, sendi, kulit, hingga otak. Demam rematik dapat berkembang dari komplikasi radang tenggorokan atau demam scarlet yang tidak ditangani dengan baik.

Penyebab Penyakit Jantung Rematik

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa penyebab rematik jantung adalah karena demam rematik akut. Penyakit jantung rematik disebabkan oleh demam rematik akut yang terjadi berulang di mana jantung mengalami peradangan.

Katup jantung dapat terengang dan / atau tergores sehingga mengganggu aliran darah normal yang melalui katup yang rusak tersebut. Darah dapat mengalir mundur akibat katup yang diregangkan tidak menutup dengan benar. Darah juga dapat tersumbat akibat katup yang rusak tidak terbuka dengan benar.

Demam rematik akut dapat terjadi pada siapa saja, namun yang paling umum terjadi pada usia 5 hingga 15 tahun. Kasus demam rematik yang berkembang menjadi penyakit jantung tingkat lanjut cukup banyak, yaitu hingga sekitar 60% jumlahnya.

Seseorang memiliki risiko yang tinggi terkena penyakit jantung rematik apabila mengalami infeksi bakteri Streptococcus yang tidak ditangani dengan baik. Selain itu, anak-anak yang mengalami infeksi radang tenggorokan berulang juga memiliki risiko tinggi terkena demam rematik dan penyakit jantung rematik.

Gejala Penyakit Jantung Rematik

Penyakit jantung rematik tidak selalu menunjukkan gejala. Namun apabila gejala jantung rematik muncul, maka gejalanya dapat berupa:

  • Nyeri dada
  • Kelelahan berlebihan
  • Jantung berdebar
  • Sesak napas
  • Bengkak pada pergelangan kaki, pergelangan tangan, atau perut.

Sedangkan untuk demam rematik yang menyebabkan jantung rematik, gejalanya dapat berupa:

  • Demam
  • Pembengkakan sendi
  • benjolan pada kulit
  • Ruam pada dada, punggung, perut
  • Sesak napas, lemah
  • Gerakan lengan, kaki, atau otot wajah yang tidak terkontrol.

Jika Anda merasakan gejala penyakit jantung rematik maupun demam rematik, segera periksakan diri Anda ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Perlu diketahui bahwa penyakit jantung rematik juga dapat memicu komplikasi lainnya seperti gagal jantung, yaitu kondisi di mana jantung tidak dapat memompa darah secara efektif. Hal ini kemudian menyebabkan ketegangan yang memicu ukuran jantung jadi membesar atau membengkak.

Komplikasi lain yang mungkin terjadi adalah seperti rusaknya katup jantung dan jugs stroke yang disebabkan oleh pembekuan darah pada jantung yang membesar atau pada katup jantung yang rusak. Gumpalan darah yang membeku tersebut dapat hancur dan menyebabkan penyumbatan pada pembuluh darah di otak sehingga menyebabkan stroke.

Diagnosis Penyakit Jantung Rematik

Langkah pertama untuk mendiagnosis penyakit jantung rematik adalah dengan memastikan adanya infeksi bakteri strep yang terjadi beberapa waktu belakangan. Cara memastikannya dapat melalui kultur apus tenggorokan atau dengan pemeriksaan darah.

Dokter juga akan melakukan pemeriksaan fisik untuk melihat adanya tanda demam rematik seperti nyeri sendi dan peradangan. Pemeriksaan ritme jantung juga dilakukan untuk menilai apakah terdapat ritme jantung yang abnormal yang menandakan terdapat masalah pada jantung.

Pemeriksaan lain yang mungkin dilakukan untuk menegakkan diagnosis penyakit jantung rematik adalah sebagai berikut:

  • Echocardiogram, pemeriksaan menggunakan gelombang suara untuk memeriksa ruang dan katup jantung.
  • Elektrokardiogram, tes yang dilakukan untuk mencatat kekuatan dan waktu aktivitas listrik jantung.
  • Rontgen dada, dilakukan untuk memeriksa apakah terdapat pembengkakan pada jantung.
  • MRI jantung, tes pencitraan untuk mengambil gambar jantung secara terperinci. Tes ini berguna untuk mendapatkan tampilan katup dan otot jantung yang lebih tepat.
  • Tes darah, dilakukan untuk mendeteksi infeksi atau peradangan.

Pengobatan Penyakit Jantung Rematik

Penanganan penyakit jantung rematik dapat berbeda menyesuaikan dengan tingkat keparahan penyakit. Apabila kerusakan katup jantung parah, operasi mungkin dibutuhkan untuk memperbaiki kondisi katup jantung yang rusak tersebut.

Perawatan lain yang mungkin dilakukan adalah seperti penggunaan antibiotik untuk mengatasi infeksi yang terjadi pada katup jantung. Penggunaan obat pengencer darah juga mungkin dilakukan untuk mencegah terjadinya stroke.

Katup yang macet juga dapat dibuka menggunakan benda semacam balon yang dimasukkan melalui vena. Jika memicu komplikasi lain, maka pengobatan kan menyesuaikan dengan kondisi pasien tersebut.

Pencegahan Penyakit Jantung Rematik

Penyakit jantung rematik tidak akan terjadi apabila seseorang tidak mengalami demam rematik. Cara mencegah penyakit jantung rematik adalah dengan mencegah demam rematik. Berikut adalah beberapa cara mencegah penyakit jantung rematik yang mungkin dilakukan:

  • Penggunaan antibiotik untuk mengatasi infeksi dan peradangan yang dapat menyebabkan demam rematik. Obat antibiotik digunakan karena memang infeksi tersebut dipicu oleh bakteri. Obat antibiotik mungkin harus dikonsumsi secara rutin untuk mencegah infeksi berulang.
  • Penggunaan obat antiinflamasi, tujuan dari penggunaan obat ini adalah untuk menurunkan risiko kerusakan pada jantung.

Apabila Anda mengalami infeksi secara berulang, pastikan memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan. Sering kali gejala penyakit yang terlalu sering terjadi justru diabaikan, padahal infeksi tertentu yang terkadang dianggap ringan dapat memicu berbagai jenis penyakit lainnya yang dapat lebih berbahaya bagi tubuh.

 

 

  1. Anonim. 2019. How is it diagnosed and managed?. https://www.rhdaustralia.org.au/how-it-diagnosed-and-managed. (Diakses 2 Mei 2019).
  2. Anonim. Rheumatic Heart Disease. https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/rheumatic-heart-disease. (Diakses 2 Mei 2019).
  3. Anonim. Rheumatic heart disease. https://www.heartandstroke.ca/heart/conditions/rheumatic-heart-disease. (Diakses 2 Mei 2019).
  4. Anonim. Rheumatic heart disease. https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/conditionsandtreatments/rheumatic-heart-disease. (Diakses 2 Mei 2019).


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi