Terbit: 1 December 2020 | Diperbarui: 7 December 2020
Ditulis oleh: Redaksi DokterSehat | Ditinjau oleh: dr. Ursula Penny Putrikrislia

Mengobati infeksi dengan antibiotik alami, apakah sama efektifnya dengan antibiotik nonalami? Lantas, apa saja macam-macam obat antibiotik alami yang bisa digunakan? Simak informasi selengkapnya berikut ini!

12 Antibiotik Alami untuk Atasi Infeksi Tubuh

Macam-Macam Antibiotik Alami untuk Obati Infeksi

Tak melulu obat-obatan kimia, bahan-bahan alami berikut ini juga diklaim memiliki sifat antibiotik sehingga juga (kemungkinan) bisa digunakan sebagai medium pengobatan alternatif dalam mengobati infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Apa saja antibiotik alami tersebut?

1. Madu

‘Obat’ antibiotik yang pertama adalah madu. Mengapa madu memiliki sifat antibiotik? Jawabannya tak lain karena padanya terkandung senyawa bernama hidrogen peroksida. Sebuah studi yang dirilis pada tahun 2011 silam menemukan fakta bahwa beberapa jenis madu yang umum dikonsumsi dapat menghambat aktivitas tumbuh kembang sekitar 60 jenis bakteri. Penggunaan madu ini utamanya pada infeksi yang terjadi pada luka.

2. Jahe

Tidak hanya berfungsi untuk menghangatkan tubuh, nyatanya jahe juga bisa dijadikan alternatif pengobatan infeksi bakteri. Hal ini bukannya tanpa alasan. Menurut sebuah penelitian yang dipublikasikan pada tahun 2017 lalu, jahe terbukti dapat melawan sejumlah bakteri penyebab infeksi. Jahe yang juga umum digunakan sebagai bumbu masakan ini juga dikenal akan manfaatnya yang lain, seperti menghentikan gejala mual, muntah, hingga menurunkan kadar gula darah.

3. Bawang Putih

Bawang putih menjadi antibiotik alami selanjutnya yang bisa Anda gunakan untuk mengatasi infeksi bakteri. Bumbu dapur yang satu ini memang sudah sejak lama dikenal memiliki sifat antibakteri. Hal ini lantas diperkuat oleh sebuah studi yang dirilis pada tahun 2011 silam. Menurut studi tersebut, bawang putih yang telah diekstraksi memang terbukti dapat melawan bakteri. Akan tetapi, belum dapat dipastikan seberapa efektif bawang putih dalam mengatasi infeksi tersebut.

4. Thyme

Thyme adalah sejenis tanaman rempah yang umum digunakan sebagai bumbu masakan, khususnya masakan khas Eropa hingga Timur Tengah. Nah, siapa sangka jika thyme ini ternyata juga memiliki manfaat kesehatan yakni sebagai antibiotik. Minyak esensial thyme menurut sebuah penelitian yang dipublikasikan pada tahun 2011 lalu terbukti mampu melawan kurang lebih 120 jenis bakteri. Efektivitas minyak thyme ini bahkan lebih baik ketimbang minyak lavender yang juga sama-sama dianggap dapat mengatasi infeksi bakteri.

5. Oregano

Selain thyme, jenis minyak esensial lainnya yang dipercaya ampuh dalam mengobati infeksi adalah oregano. Sesuai dengan namanya, minyak ini merupakan hasil ekstraksi tanaman oregano yang mana tanaman tersebut juga kerap difungsikan sebagai bumbu masakan. Menurut sejumlah penelitian, oregano bahkan dianggap sebagai salah satu antibiotik alami paling efektif. Kendati masih diperlukan penelitian lanjutan guna menguatkan dugaan ini, tidak ada salahnya apabila Anda ingin mencoba menggunakan oregano guna menyembuhkan infeksi.

6. Cengkeh

Jenis tanaman rempah lainnya yang bisa berfungsi sebagai antibiotik adalah cengkeh. Cengkeh yang memiliki aroma khas ini menurut penelitian efektif dalam melawan infeksi sejumlah jenis bakteri, termasuk bakteri E. coli.

Baca Juga: 8 Obat Asam Lambung Alami yang Ampuh

7. Goldenseal

Goldenseal biasanya dikonsumsi dalam bentuk teh atau kapsul untuk mengobati gangguan pernapasan dan pencernaan. Namun, tanaman ini juga dapat mengatasi masalah kesehatan yang disebabkan oleh infeksi bakteri seperti diare dan infeksi saluran kemih (ISK). Selain itu, penelitian juga telah membuktikan bahwa goldenseal dapat mengobati infeksi kulit. Hal ini dimungkinkan karena pada goldenseal terkandung berberine yang merupakan salah satu komponen penting dari antibiotik.

8. Minyak Mur

Agen antibiotik alami lainnya yang bisa Anda gunakan untuk mengatasi infeksi adalah minyak mur. Studi yang dilakukan pada tahun 20 tahun silam—tahun 2000—menyebutkan jika ekstrak mur efektif dalam membasmi sejumlah jenis bakteri, yaitu:

  • Staphylococcus aureus
  • Eschericia coli
  • Candida albicans
  • Pseudomonas aeruginosa

Perlu diperhatikan, kendati minyak mur dapat mengatasi infeksi, faktanya ada sejumlah efek samping yang kemungkinan akan Anda alami pasca menggunakannya seperti diare, ruam, bahkan gangguan jantung apabila digunakan secara berlebihan. Oleh sebab itu, sebaiknya tetap konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum menggunakannya.

9. Minyak Pohon Teh

Minyak pohon teh (tea tree oil) adalah jenis minyak esensial yang merupakan hasil ekstraksi dari pohon teh yang mana spesies tumbuhan ini dapat dijumpai di wilayah Australia dan New Zealand. Minyak ini dapat difungsikan sebagai antibiotik dikarenakan mengandung senyawa bernama monoterpenes yang diklaim efektif melawan bakteri. Tidak hanya itu, monoterpenes tersebut juga dipercaya dapat mengatasi infeksi yang disebabkan oleh virus, seperti virus herpes. Akan tetapi, minyak ini tidak dapat dikonsumsi secara oral dikarenakan kandungan zatnya malah beracun apabila masuk ke dalam tubuh melalui mulut.

10. Echinacea

Echianecea adalah sejenis bunga aster yang banyak tumbuh di wilayah Amerika Selatan. Sudah sejak ratusan tahun lalu bunga ini digunakan untuk mengobati infeksi dan luka. Kini, para peneliti pun mulai memahami alasannya. Sebuah studi yang dipublikasikan oleh Journal of Biomedicine and Biotechnology menyebutkan bahwa ekstrak Echinacea purpurea dapat membunuh berbagai jenis bakteri, termasuk bakteri Streptococcus pyogenes (S. pyogenes). S. pyogenes adalah bakteri yang bertanggung jawab atas sejumlah masalah kesehatan seperti radang tenggorokan dan necrotizing fasciitis. Selain membasmi bakteri itu sendiri, echinacea juga dapat melawan peradangan yang ditimbulkan oleh infeksi bakteri.

11.  Kayu Manis

Antibiotik alami lainnya yang tak kalah efektif adalah kayu manis. Kayu manis disebut-sebut sebagai agen antibiotik karena mengandung cinnamaldehyde dan eugenol yang diklaim efektif mengatasi infeksi bakteri maupun virus. Masalah kesehatan yang kemungkinan dapat diatasi dengan mengonsumsi kayu manis antara lain seperti ulseratif dan kandidiasis.

12. Kunyit

Terakhir dari daftar antibiotik nonmedis yang dipercaya ampuh mengatasi infeksi bakteri adalah kunyit. Pada kunyit, terkandung komponen bernama curcumin. Nah, curcumin inilah yang menjadi ‘pemeran utama’ dalam mengobati infeksi. Curcumin bekerja dengan cara menghambat aktivitas produksi protein yang dibutuhkan oleh bakteri untuk dapat tumbuh dan berkembang. Infeksi saluran kemih adalah salah satu jenis penyakit yang dapat diobati dengan menggunakan kunyit ini. Itu dia informasi mengenai antibiotik alami. Penggunaan bahan-bahan alami ini akan tetapi tetap diimbangi dengan metode pengobatan lainnya yang disarankan oleh dokter karena obat alami mungkin tidak bisa sepenuhnya dapat mengobati infeksi yang dialami, apalagi jika infeksi sudah dalam tahap yang parah.  

  1. Brusie, C. 2019. What Are the Most Effective Natural Antibiotics? https://www.healthline.com/health/natural-antibiotics#garlic (diakses pada 24 Agustus 2020)
  2. Dresden, D. 2020. Top seven safe, effective natural antibiotics. https://www.medicalnewstoday.com/articles/321108#seven-best-natural-antibiotics (diakses pada 24 Agustus 2020)
  3. Nathan, N.S. 2019. 12 Best Natural Antibiotics for Infection. https://www.medlife.com/blog/12-best-natural-antibiotics-infection/ (diakses pada 24 Agustus 2020)


DokterSehat | © 2024 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi